Thursday, July 28, 2011

WAN SHAARI

tumbuh sepohon rindu
kami yang kau tinggalkan

daun-daun luruh gersang
tersadai di pusara, diterjah sepusar angin

jalan sehala, kau tidak kembali lagi
mimpi telah berhenti

luka itu bukan untuk dikesali, haknya tuhan
menangispun tidak sempurna, mengenang cinta

berdiri di pinggir hari, kami jua begitu
kepiluan terasa dan lorong sepi kami ketemu

memetik harum persahabatan, harum di dalam diri
masa dan rasa bertemu selama-lamanya, seperti tidak kita berpisah