tumbuh sepohon rindu
kami yang kau tinggalkan
daun-daun luruh gersang
tersadai di pusara, diterjah sepusar angin
jalan sehala, kau tidak kembali lagi
mimpi telah berhenti
luka itu bukan untuk dikesali, haknya tuhan
menangispun tidak sempurna, mengenang cinta
berdiri di pinggir hari, kami jua begitu
kepiluan terasa dan lorong sepi kami ketemu
memetik harum persahabatan, harum di dalam diri
masa dan rasa bertemu selama-lamanya, seperti tidak kita berpisah
No comments:
Post a Comment