di wajah tradisimu
mata berkaca
rindumu pecah di belantara
keheningan kenangan
di wajah tradisimu
asfal menjulang tinggi
bersamamu sekepal doa perjalanan diri
seerat tergenggam noktah cinta !
seseorang yang akrab
menemui waktunya
lalu menyediakan ruang tengah
engkau berlegar
sambil matamu tertutup rapat !
di wajah tradisimu
kedesingan menghiris hati
aku menjerit
menjerit
kiranya jeritan hanya
semakin membenam diri
(dari catatan lama : Okt 1985)
kini ternyata
ReplyDeletewajah tradisi telah
berada di sisi...