orang tua itu dan dendamnya yang larut
semakin kosong
menelan buih-buih mimpinya yang
belum sempurna
akal, akal dan akal, pada pendapatnya
lalu kagum kepada diri sendiri
menunggu saat menjentik hatinya
biar luka berdarah derita hatinya terus terbakar
dan terus parah tanpa doa
tanpa kerlingan dari semua
yang dizaliminya
(Baru-baru ini Mahathir menghina Nik Aziz)
membaca jawapan dari nik aziz membuatkan aku mengerti akan ketololan mader
ReplyDelete