ZawawiAziz
gubuk puisi marhaen
Wednesday, February 9, 2011
KIRANYA
sepotong rindu itu masih
di tubir hari
melingkungi detik-detik yang berdenyut
ke kiri atau ke kanan masih
sepotong rindu itu membakar
rangka-rangka pohon
usang
yang telah merekah
bertenggek seperti dedalu
seakan hadirku
dibenci dicaci
No comments:
Post a Comment
Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment