daerah marhaen
ditukul orang kata-kata
memberat seperti besi
di pundaknya
dengan mulut terlopong
mereka menyiat-nyiat
isi kata-kata
namun lidah terus kelu
hari yang redup
tidak mereka hiraukan
mentari di sebalik awan
tidak mereka risaukan hujan
di daerah marhaen ini
halaman dipenuhi rumput
pelepah kelapa bersilang di jalan
anjing dan kucing berbisik-bisik
menyiat-nyiat rezeki yang ada
di kantong mereka
hanya ada catatan harapan dan
mimpi
melibas-libaskan kartu nasib
di hadapan sebuah lukisan compang camping
mereka menanti pejuang ?
No comments:
Post a Comment