Monday, December 28, 2009

AKU MENDENGAR

bisikkanlah
aku mendengar
aku juga sayu
engkau bersedih
ku lihat engkau gelisah
kuntum harapmu
namun
masih mewangi

butir tuturmu perlahan
pandang matamu menjauh
desismu menderas
alur bibirmu
namun
masih cemerlang

ku suntingi hatimu
ku susuri dambaan
murni hati
merisik
tunas-tunas senyum
di kolam batiniah

alis mata
sejuk bugar

jeling harap
titip puisi

kata menjalar
dendang alunan

desah harap
mimpi segar

alun mendayu
busar panahan

lukisan alam
biru laut

angin semilir
cantis perasaan

pepohonan merendang
ciap-ciap beburung
dan...

bisikkanlah

ya,
aku mendengar

1 comment:

  1. sebutir demi sebutir
    kata kuukir
    mahu kau baca,
    kaji dan fahami

    kau lebih arif perihal hati
    aku tahu
    aku pasti

    aku musafir
    yang tidak pernah setia kepada satu
    persinggahan dalam masa
    yang menjadi ngeri
    tiba-tiba
    pabila terkenang
    -kamu

    kasih kugalas di bahu
    melimpah
    melemas hati nan rawan

    sunyi mejadi kawan
    rindu menjadi nyawa
    cinta hanya tinggal nesannya
    terpacak di mata yang berderaian kaca harap

    dengarlah
    kupasti kau akan

    bisikan hatiku
    polos terpamer
    tanpa tabir kelam
    tercanting impian
    miliki bahagia.

    seringkali
    hati ini kalah
    merapat dahi dalam rakaat
    pohon dijauhi segala muslihat
    dibukakan hati
    perbetulkan niat
    mencari jodoh yang paling berkat

    dengarlah
    bisikan aku yang sepi dan sayu
    halus tutur kata kucuba selalu

    agar kau mengerti
    yang aku dilanda tengkujuh rindu.

    ReplyDelete