menyalin rasaku begitu baik sekali menyalin seluruh hidupku sebutir demi sebutir genap di celahan tiada yang tersembunyi
menyalin senyumku manis sekali buat aku tersipu bukan melihat bibirku tapi jariku di bibirmu
dan kau tanya aku adakah aku derita?
dengarkanlah kisah pemegang benang lelayang berkaca pemainnya sungguh bahagia namun tangannya nyata terluka darah mengalir rentas samudera
parah juga lukanya namun tidak mahu terima hakikat saling kehilangan jiwa kembali kepadaku tidak mahu juga melepaskan aku berkira pula pabila kumahu terbang dihambatnya menyerang ganas pemain ganti yang sedang mara
akulah lelayang itu menanti saat putusnya benang...
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletemenyalin rasaku
ReplyDeletebegitu baik sekali
menyalin seluruh hidupku
sebutir demi sebutir
genap di celahan
tiada yang tersembunyi
menyalin senyumku
manis sekali
buat aku tersipu
bukan melihat bibirku
tapi jariku
di bibirmu
dan kau tanya aku
adakah aku derita?
dengarkanlah kisah
pemegang benang lelayang berkaca
pemainnya sungguh bahagia
namun tangannya
nyata terluka
darah mengalir
rentas samudera
parah juga lukanya
namun tidak mahu terima
hakikat saling kehilangan jiwa
kembali kepadaku
tidak mahu juga
melepaskan aku
berkira pula
pabila kumahu terbang
dihambatnya
menyerang ganas
pemain ganti yang sedang mara
akulah lelayang itu
menanti saat
putusnya benang...
layang-layangku
ReplyDeletedengan benangnya yang biru
masih menunggu
bermain angin
menduga awan