seindah sekelumit waktu
yang menjerat hari
ketika engkau masih di sini
di rumputan ini
masih kecil nadimu
menghitung ruas-ruas nasib
kini
seperti tidak kau toleh lagi
buku sejarah
monumen tidak abadi
tinggallah puisi usang
yang merungut
kelam di akhir penghayatan
No comments:
Post a Comment