lebih dari itu hanyalah dongengan
ketika aku memungut rindu silam
rindu itu secebis asfal jalanan
kaki itu tidak terarah lagi
ketika hujan pagi
aku meriak-riakkan gusar
terlupa untuk bertamu di gubuk mulia
terburu-terburu namun belajar untuk tidak menyesal
di suatu saat yang telah jauh ini
memilih renungan keajaiban
di sanggah senyuman yang tidak terukir
kesedihan tergantung
di tangan hari yang tidak pernah tertunda
No comments:
Post a Comment