Tuesday, January 4, 2011

2011

menyelak ke pintu hari
dengan syukur

keindahan yang tuhan beri
menyesak nafas

melangkah berhati-hati agar sembuh
suara kusam yang belum terbebas

kepada semua yang mengerti
lidah dan hati akan berisi

kupanjangkan renungan
arus air mengalir, disusuli sungai kehidupan

seperti biasa
berusaha membuang sampah sarap atau halangan

seperti aku tidak pernah bersalah, namun hakikat
tidak begitu

kawan-kawan menilai
manakala tuhan mengetahui segala

seandainya bunga-bunga puisi masih menjadi...

No comments:

Post a Comment