ombak laut dan puisi yang beralun
mengusung rinduku pada musim silam
di sinilah aku pernah berdiri, terpesona
menyaksikan burung-burung camar bebas terbang
peliut bot nyaring
mentari telah kehilangan waktu
desir angin kian mengasak
senja ingin datang
gores-goresan hidup
meniti mimpi yang kelam
bersalut doa yang tidak pernah sudah
ombak laut dan gurisan nasib
lukisan yang celaru
namun tanpa kesal, tanpa ngeri, tanpa ngilu
No comments:
Post a Comment