lukisan hidup yang tenat
dengan rupa bangsa yang kian kaku
menyeringai menakutkan
memakan korban anak-anak sendiri
di hadapannya silauan
permata yang renyuk
lusuh azimat
yang dikalungkan sejak lama
angkara keangkuhan
mereka yang durhaka kepada agamanya
memuncak kepura-puraan
dalam telus cahaya
yang terpercik tetapi sirna
di setiap siri pemalsuan
terlindung oleh bayang-bayang tak berisi
namun mengghairahkan
bagi mereka yang bergelar munafik!
Ah! hulurkan badik kepadaku
ReplyDeleteakan kutusuk lohong hanyir si ular buncit
dan sang munafik mabuk darah yang menujah
membuntinginya!
syabas kukira puisimu ini sangat baik...
ReplyDeletecerminan bangsa yang akan pudar oleh nafsu yang menjadi raja..membakulsampahkan segala harga diri..mengikut nafsu-nafsi...
mereka adalah topeng yang menzahirkan
ReplyDeletedada yang tiada apa apa
segala nafsu semata
penuh pura pura
buta segala
hinanya makhluk bernama..