ruang lingkup yang terdaya
untuk menyampaikan doa
kepadaMu
dalam puisi jua
aku seperti lelaki yang parah
membaca hakikat
masih dipersoalkan aku
di atas tanda soal 'kesempurnaan'
kerana aku hanya
di ruang terbatas
berjalan menerobos bukit-bukit pertanyaan
tentang kebenaran
sesekali 'pasrah' di alam kedegilan
bersuara sayu dari dalam diri
menjadi daun-daun hijau
rumpun puisi
aku sesekali ingin melihat diriku sendiri
dari sebuah bukit yang tinggi
No comments:
Post a Comment